Lail: rasaku sendu memandang wajah dalam cermin itu layu...: rasaku sendu memandang wajah dalam cermin itu layu. air matanya menetes mendekap dirinya tanpa pamit. satu dua kata merengkuhnya dalam duka.
Ketika satu rasa membungkam jutaan kata dalam rongrongan senja, dan berpadu dengan setiap ayunan kisah yang mengaduh tanpa ampun. kurasa, ia tak sedang mengemis simpati. Hanya saja, satu diantara ribuan yang ada mampu melihat senyum itu terluka.
Tampias air itu, ia tatap lamat-lamat. dengan pandangan kosong yang berserabutkan catatan-catatan dalam gaungan pena merah.
Aku menatapnya pasi, duduk memeluk lutut dibawah rerintikan hujan yang menampar habis wajahnya tanpa permisi. ia hanya tengah mencoba mengatupkan luka yang sudah terlanjur menganga. Atau mungkin , ia hanya butuh tanda koma dalam ceritanya. yang membuat jeda pada hati, agar ia tidak lagi sesak.
Kudapati jeritan hatinya yang teramat dalam. Ia bentangkan layar dan kemudian pergi mengarungi samudera di antah berantah sana. Seolah ingin pergi, dan takkan pernah kembali.
Sangat disayangkan, kompasnya hilang ditelan dalamnya lautan saat badai menerpa.
Aku yakin, ia akan baik-baik saja.
Dan benar, nyatanya ia sampai juga pada daratan dan kembali menorehkan kisah terhebatnya yang takkan pernah hilang ditelan zaman.
Biarlah masa yang kan menghapuskan lukanya. Menata kembali kepingan puzzle yang entah sampai dimana dan seperti apa saat ini. Semangat itu tetap akan menyala, sekecil apapun ia tetap terjaga.
Sampai jumpa pada kisah selanjutnya, yang mendapati dirinya sudah sekokoh karang ditengah samudera sana.
#Lail
Tidak ada komentar:
Posting Komentar