rasaku sendu memandang wajah dalam cermin itu layu. air matanya menetes mendekap dirinya tanpa pamit.
satu dua kata merengkuhnya dalam duka.
rasa itu mendekapnya tanpa permisi, tak bertanya apakah ia siap atau tidak .
tak bertanya, apakah ia mampu atau tidak .
aku bisa apa ?
hanya mampu menerka setiap kata yang terucap dalam sisa sisa rasa berbalut nestapa.
langkahnya semakin ragu,
tawanya hilang tergilas pijakan masa lalu.
hujan itu,
membawanya pergi bersama sejuta kenangan, membawanya menari bersama pahitnya kekecewaan.
ia terus berlari, hingga aku lelah mengikuti.
saat ia berhenti,
aku menatapnya lamat lamat dalam buliran air yang menetes diantara nafas yang memburu.
ia berhenti pada sebuah persimpangan janji,
janji dimana ia akan kembali,
menanti bayang bayang yang telah pamit pergi .
#Lail
Tidak ada komentar:
Posting Komentar