Minggu, 03 Juli 2016

Dari diriku untuk diriku

Entah kapan langkah ini akan terhenti, sampai akan tumbang dan jatuh dari dahannya sendiri.. Atau hanya akan dihentikan ketika izroil datang mengetuk pintu ajal..

Rangkaian peristiwa demi peristiwa tlah terekam jelas pada fikir yang kian lama kian renta. Dari bahagia hingga kumbangan asa yang tak bisa terlupa.
Dari airmata ku mengerti apa itu bahagia, dari rasa sakit aku mengerti arti sebuah perjuangan.😊

Sampai manakah orang lain mengartikan arti kesuksesan mereka???

Apakah dengan bangga mereka persembahkan ijazah S1/S2/S3 mereka?sedangkan hati mereka dikerdilkan oleh prasangka dan kesombongan?sehingga dengan teganya menyakiti hati-hati yang tak bersalah itu?

Pendidikan bukan hanya memintarkan otak, tapi juga memperbaiki akhlaq. Generasi apa yang akan terbangun ketika para pemimpin lupa akan kedudukannya?

Alegori fikir yang tak jua menemukan titik cahayanya. Hidup bukan sekedar untuk bahagia dengan kedudukan, tapi bagaimana berjuang di jalan Tuhan. Karena setiap langkah, setiap pengorbanan, setiap peluh dan jalan yang terlewati takkan terbuang sia-sia.

Aku belajar segalanya dari titik dimana kelemahan itu ada. Belajar dari asa, dari tempaan, dari badai yang melanda jiwaku.
Apakah kau tahu?
Bebatuan karang tak muncul indah dengan begitu mudahnya. Ia harus merasakan jutaan kali hempasan ombak yang menerpanya. Dan sebuah besi, takkan menjadi pedang yang indah jua kuat tanpa tempaan yang berlapis.

Lalu? Seberapa kuatkah kita menerima tempaan dari Tuhan?
Seberapa kuatkah kita, bertahan dari hempasan ombak yang menggulung pada jiwa-jiwa yang didalamnya tersimpan ribuan tanya?

Mengapa semua ini terjadi?
kenapa harus kepadaku?
Bagaimana aku bertahan?
Apa yang harus aku lakukan?
Dan dimana aku harus menepi ?
Pertanyaan-pertanyan itu muncul tanpa alasan ketika tempaan itu datang.

Teori hanyalah sekedar teori ketika tanpa pembuktian pasti.

Tempaan itu yang membuat kita kuat, hempasan ombak itu yang membuat kita mampu berdiri kokoh.
Tersenyum dan hadapilah apa yang menjadi tempaanmu saat ini. Tuhan tidak akan melupakan hamba Nya dalam sedetik pun, dalam satu kejapan mata sekalipun. Dia memberikan cobaan kepada mu karena Dia tahu kemampuanmu menerimanya.

Tetaplah melangkah kedepan, karena badai pasti berlalu. Jangan difikir derita akan berpanjangan, kelak akan membawa putus asa pada Tuhan. Lihatlah biasanya kabus tak berpanjangan, setelah kabus berlalu pasti cerah kembali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar