Senin, 14 November 2016
Jumat, 08 Juli 2016
Belajar segalanya
Saatnya kembali menata diri dalam buaian nan fitri.
Masa lalu bukanlah musuh dalam hidup, bukan area terlarang untuk kembali mengingat. Tapi, bukan berarti terus larut dalam arus masa itu. Bukan berarti pula, berhenti pada titik kelemahan pada masa lalu itu.
Masa lalu adalah pelajaran berharga dalam perjalanan setiap orang.
Bukankah dari masa lalu kita belajar kepedihan hingga sampai pada saatnya menemukan kebahagiaan. Dan pada saat senyum sudah melukis wajah sebagai pengganti tangis, kita selalu berusaha bahwa takkan terulang kembali sebuah kepedihan yang terlewati.
Dari masa lalu aku belajar arti perjuangan, berjuang melawan diri kita sendiri. Saat dimana apa yang kita inginkan tak sejalan dengan kenyataan..
Saat ku urai setiap harapan,keinginan dan sketsa hidupku pada sebuah kertas lusuh, ku biarkan tangan ini mengayun dengan penanya. Ku serahkan semuanyanya pada Allah. Karena saat harapan dan keinginan itu tak sesuai dengan jalan Nya, biarlah Allah yang kan menghapusnya. Dan digantikan dengan rencana Nya yang jauh lebih indah..
Biarkan deras hujan menetes, karena kita tak mampu untuk menghentikannya. Tetap menanti sampai tetes air tak lagi turun, dan mentari kan kembali menghangatkan bumi.
Aku masih disini, dalam rasa yang sama tapi dengan masa yang berbeda. Ingatkah jika perjalanan ini berliku? Hingga tiba pada masa ku lambaikan tangan untuk meraih titik cahaya diujung sana?
Langkahku kian lama kian jauh, hingga tak terlihat diujung pandangan. Ingatkah kau tentang persimpangan didepan sana? Akan ku jumpai banyak orang yang entah ku tau atau tak tau.
Aku tetap menunggu, tak perduli kau datang atau tidak.
Banyak yang akan melintas dipersimpangan itu, bahkan orang-orang masa lalumu sekalipun. Seberapa kuat kita melangkah, seberapa badai yang melanda didalam jiwa ini, tetap tersenyum adalah hal terindah.
Allah tak pernah memberikan cobaan diatas kuasa hamba Nya. Karena ketika kita meminta kekuatan, Allah kirimkan kesedihan untuk kita belajar apa arti kebahagiaan, perjuangan dan keikhlasan..
Selalu tersenyum..
Percaya pada Allah..
Minggu, 03 Juli 2016
Dari diriku untuk diriku
Entah kapan langkah ini akan terhenti, sampai akan tumbang dan jatuh dari dahannya sendiri.. Atau hanya akan dihentikan ketika izroil datang mengetuk pintu ajal..
Rangkaian peristiwa demi peristiwa tlah terekam jelas pada fikir yang kian lama kian renta. Dari bahagia hingga kumbangan asa yang tak bisa terlupa.
Dari airmata ku mengerti apa itu bahagia, dari rasa sakit aku mengerti arti sebuah perjuangan.😊
Sampai manakah orang lain mengartikan arti kesuksesan mereka???
Apakah dengan bangga mereka persembahkan ijazah S1/S2/S3 mereka?sedangkan hati mereka dikerdilkan oleh prasangka dan kesombongan?sehingga dengan teganya menyakiti hati-hati yang tak bersalah itu?
Pendidikan bukan hanya memintarkan otak, tapi juga memperbaiki akhlaq. Generasi apa yang akan terbangun ketika para pemimpin lupa akan kedudukannya?
Alegori fikir yang tak jua menemukan titik cahayanya. Hidup bukan sekedar untuk bahagia dengan kedudukan, tapi bagaimana berjuang di jalan Tuhan. Karena setiap langkah, setiap pengorbanan, setiap peluh dan jalan yang terlewati takkan terbuang sia-sia.
Aku belajar segalanya dari titik dimana kelemahan itu ada. Belajar dari asa, dari tempaan, dari badai yang melanda jiwaku.
Apakah kau tahu?
Bebatuan karang tak muncul indah dengan begitu mudahnya. Ia harus merasakan jutaan kali hempasan ombak yang menerpanya. Dan sebuah besi, takkan menjadi pedang yang indah jua kuat tanpa tempaan yang berlapis.
Lalu? Seberapa kuatkah kita menerima tempaan dari Tuhan?
Seberapa kuatkah kita, bertahan dari hempasan ombak yang menggulung pada jiwa-jiwa yang didalamnya tersimpan ribuan tanya?
Mengapa semua ini terjadi?
kenapa harus kepadaku?
Bagaimana aku bertahan?
Apa yang harus aku lakukan?
Dan dimana aku harus menepi ?
Pertanyaan-pertanyan itu muncul tanpa alasan ketika tempaan itu datang.
Teori hanyalah sekedar teori ketika tanpa pembuktian pasti.
Tempaan itu yang membuat kita kuat, hempasan ombak itu yang membuat kita mampu berdiri kokoh.
Tersenyum dan hadapilah apa yang menjadi tempaanmu saat ini. Tuhan tidak akan melupakan hamba Nya dalam sedetik pun, dalam satu kejapan mata sekalipun. Dia memberikan cobaan kepada mu karena Dia tahu kemampuanmu menerimanya.
Tetaplah melangkah kedepan, karena badai pasti berlalu. Jangan difikir derita akan berpanjangan, kelak akan membawa putus asa pada Tuhan. Lihatlah biasanya kabus tak berpanjangan, setelah kabus berlalu pasti cerah kembali.
kembali menjadi penyair
Tanganku kembali terayun pada pena yang tergoreskan pada secarik kertas yang lusuh jua kusam.. Aku tak melupakanmu wahai sahabat sejatiku..aku masih bersamamu, masih setia menorehkan cerita baik asa atau bahagia dalam rangkaian kata yang seolah tak bermakna..
Kini aku hadir dalam luka yang belum terobati, datang dalam gulana yang belum temukan jalannya..apakah aku nak pergi?atau nak tinggal?
Hatiku bimbang duhai sahabat..untuk menatap jalan didepan sana seolah aku tak kuasa..bintang itu hanya menatapku iba, angin tlah menghembus dan menerpa wajah yang tertunduk layu..
Dan hujan tlah menyamarkan tangisnya agar tak ada seorang pun yang tahu bagaimana hatinya..
Cinta adalah hal terindah yang pernah kurasakan..hal terpahit yang pernah kulewati..dan hal yang takkan pernah kulupakan hingga izroil datang menjemput ruh dalam raga yang sudah tak seberapa ini..
Aku mengenal cinta dari orang yang sederhana namun membawa hal yang luar biasa..memberi warna dalam hati yang hampa..melukis legenda dalam cerita yang takkan pernah berakhir sebelum nafas berhembus terakhir kalinya..
Ku ikhlaskan cinta dalam doa..ku merindukannya dalam diam..dan kucintainya dalam hati yang tak pernah mati..
Cinta itu bak senja…indah namun seusai nya kan hadir petang.
dan saat petang itu hanya ada dua pilihan yang ada..apakah kan hadir gemerlap bintang dan terang bulan yang menyinari malam..atau kan redup dalam awan..